“Fitnah Lebih Kejam Dari Membunuh”
Oleh:
Dr. Frankie Dawa Rining, M.Th.
Saya masih ingat satu lagu duniawi yang berkata,”Bukankah fitnah lebih kejam dari membunuh.” Apabila saya menghayati makna lagu ini, ada kebenarannya. Apabila ditanya dengan orang, mereka juga mengatakan bahwa sesungguhnya fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan. Pernyataan ini ada benarnya, sebab fitnah itu membunuh karakter dan mencemarkan nama baik seseorang secara diam-diam {dengan kata lain membunuh dari belakang} Atau menuduh seseorang melakukan sesuatu meskipun orang itu tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan kepadanya.
Biasanya fitnah itu terjadi karena ada rasa kebencian di dalam hati, iri hati atau karena sentimen peribadi terhadap seseorang. Firman Tuhan mengatakan bahwa fitnah itu adalah dosa. Oleh sebab itu, orang Kristen harus menjaga diri agar tidak terjerumus untuk melakukannya {memfitnah}.
Dalam KBBI; fitnah artinya perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebabkan dengan maksud menjelekkan orang (seperti menodai nama baik, merugikan kehormatan orang): Memfitnah artinya menjelekkan nama orang (menodai nama baik, merugikan kehormatan, dan sebagainya)
Sangat jelas bahwa fitnah itu perkataan bohong yang diucapkan. sudah ada niat untuk menjelekkan orang tertentu. Memfitnah orang merupakan perbuatan tidak terpuji, perbuatan salah, perbuatan yang melanggar ajaran Tuhan. Oleh karena fitnah itu merupakan suatu sifat yang tidak baik dan perbuatan dosa, maka kita perlu memahami apa kata Alkitab mengenai FITNAH ini:
Ada beberapa alasan orang Kristen dilarang MEMFITNAH.
- Karena fitnah itu salah satu sifat yang dibenci oleh TUHAN. Amsal 6:16-19, “(16) Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya: (17) mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, (18) hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan, (19) seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara.
- Karena fitnah merusak hubungan dengan kawan. Amsal 16:28, ”Orang yang curang menimbulkan pertengkaran, dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib.
- Karena memfitnah itu sama dengan mencela hukum. Yakobus 4:1, ”Saudara-saudaraku, janganlah kamu saling memfitnah! Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela hukum dan menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi hakimnya.
- Karena si pemfitnah tidak dapat dipercayai. Yeremia 9:4, ”Baiklah setiap orang berjaga-jaga terhadap temannya, dan janganlah percaya kepada saudara manapun, sebab setiap saudara adalah penipu ulung, dan setiap teman berjalan kian ke mari sebagai pemfitnah.
Perlu diperhatikan bahwa banyak negara memiliki hukuman pidana untuk pencemaran nama baik. Fitnah itu menceritakan berita bohong untuk menjelekkan orang lain. Fitnah itu mencemarkan nama baik orang dan membunuh karakter baik orang. Karena itulah negara hadir melindungi orang-orang yang difitnah atau dicemarkan nama baiknya. Tentunya dalam beberapa situasi maupun kondisi yang berbeda untuk menentukan apakah suatu pelanggaran hukum telah terjadi.
Saya ingin menegaskan bahwa; seorang yang sedang memfitnah orang lain itu berarti; pertama, ia sedang menunjukkan siapa dirinya sendiri yaitu seorang dengan sifat pemfitnah, pembohong; kedua, ia sedang melakukan perbuatan tercela, karena telah melakukan fitnah atau pembohongan dengan menyebarkan sesuatu yang tidak benat, tidak sesuai fakta. Orang lain akan memberi label bahwa ia adalah seorang pembohong dan penyebar fitnah; ketiga, ia melakukan pembunuhan karakter yang sangat merugikan mental orang lain. Jika dilakukan pembiaran, orang dapat memberi penilaian bahwa berita yang disebarkan adalah benar, tetapi sesungguhnya berita itu adalah fitnah; keempat, ia mencelakai dirinya sendiri, karena apabila orang yang difitnah membawa masalah tersebut ke ranah hukum, maka tentu ia akan berhadapan dengan hukum.
Apapun alasannya, Alkitab jelas mengingatkan bahwa orang Kristen sebagai umat Tuhan dilarang menyebarkan fitnah. Alkitab mengajar kita: “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat. (Matius 5:37). Jadi orang Kristen diminta untuk mengatakan kebenaran. Karena fitnah dan kebohongan berasal dari iblis.
Perhatikan ayat firman Tuhan dalam Yohanes 8:44, “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.” Tegas bahwa seorang pemfitnah adalah anak iblis.
Jika kita adalah umat Tuhan Yesus, maka kita tidak memiliki sifat pemfitnah. Kita hanya menyampaikan kebenaran. Jangan mau ditipu oleh iblis untuk melakukan keinginan-keinginannya yang jahat dengan maksud mengadakan penyesatan untuk mencari pengikutnya.
Apabila kita pernah melakukan fitnah, maka bertobatlah memohon pengampunan pada Tuhan dan minta maaf pada orang yang telah kita fitnah. Dan ingatlah untuk tidak melakukannya lagi. Hendaklah kita terus hidup berjaga-jaga, hidup dalam persekutuan dengan Tuhan, melakukan kebenaran Tuhan. Dengan jalan demkian, tidak ada cela bagi iblis menjatuhkan kita.
Amin🙏🙏🙏
Salam Sihat “Gereja Sihat Bertumbuh Sihat” 🙏🙏🙏
BY FD