Tema:
“Kegagalan Salomo Dalam Kepemimpinannya Sebagai Peringatan”
1 Raja-raja 11: 1-25
Oleh:
Dr. Frankie Dawa Rining, M.Th.
araxieministry.com, Bekasi: Pertanyaan, Mengapa Salomo gagal dalam kepemimpinannya? Mengapa ia begitu tega melakukan hal-hal yang dibenci TUHAN? Mengapa ia berani melanggar ketentuan dan perintah TUHAN? Mengapa justru dihari tuanya, hati Salomo tidak lagi terpaut pada TUHAN Allah yang telah menyertainya?
Mungkin masih banyak lagi pertanyaan yang ada dibenak kita, akan kegagalan Salomo di hari tuanya. Alkitab menguraikan dalam kitab 1 Raja-Raja 11:1-8 tentang Salomo jatuh ke dalam penyembahan berhala, demikian:
Ay. 1 Adapun raja Salomo mencintai banyak Perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het,
Ay. 2 padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: “Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka.” Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta.
Ay. 3 Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; t isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN.
Ay. 4 Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya..
Ay. 5 Demikianlah Salomo mengikuti Asytoret, dewi orang Sidon, dan mengikuti Milkom dewa kejijikan sembahan orang Amon,
Ay. 6 dan Salomo melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti TUHAN, seperti Daud, ayahnya.
Ay. 7 Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengorbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung di sebelah timur Yerusalem dan bagi Molokh, c dewa kejijikan sembahan bani Amon.
Ay. 8 Demikian juga dilakukannya bagi semua isterinya, orang-orang asing itu, yang mempersembahkan korban ukupan dan korban sembelihan kepada allah-allah mereka.
Dari ayat-ayat di atas kita dapat melihat beberapa hal yang dilakukan Salomo. Salomo tidak lagi berpegang pada perintah TUHAN, Salomo telah menyakiti hati TUHAN, yaitu mencintai banyak Perempuan asing. padahal TUHAN telah berfirman: “Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka.” Hati Salomo telah terpaut pada isteri-isteri dan gundiknya dengan cinta, sehingga mereka berhasil membuat hati Salomo telah condong kepada allah-allah (ilah-ilah) lain. Salomo mengikuti Asytoret, dewi orang Sidon, dan mengikuti Milkom dewa kejijikan sembahan orang Amon. Salomo mendirikan bukit pengorbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon. Juga mendirikan bagi semua isterinya orang asing itu, yang mempersembahkan korban ukupan dan korban sembelihan kepada ilah-ilah mereka.
Perbuatan Salomo ini jahat di mata TUHAN. Hatinya telah dicondongkan kepada ilah-ilah isteri-isteri dan gundiknya. Ia tidak lagi sepenuh hati mengikuti TUHAN, ia juga tidak lagi mengikuti perintah TUHAN. Akibat dari perbuatannya yang tidak sepenuh hati kepada TUHAN, dan melakukan praktik penyembahan kepada para ilah-ilah sesembahan bangsa asing, TUHAN mengambil tindakan;
Ay. 9 Sebab itu TUHAN menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya,
Ay.10 dan yang telah memerintahkan kepadanya dalam hal ini supaya jangan mengikuti allah-allah lain, akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan TUHAN.
Dari ayat-ayat di atas diketahui alasan TUHAN murka dan mengambil tindakan terhadap Salomo, pertama; Hati Salomo telah menyimpang dari TUHAN yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, kedua; Salomo tidak lagi berpegang pada perintah dan ketetapan TUHAN.
Salomo gagal karena membiarkan dirinya dipengaruhi oleh isteri-isterinya dan gundiknya yang berasal dari berbagai negara dengan kebudayaan dan agama mereka masing-masing. Salomo dipengaruhi untuk turut beribadah kepada dewa-dewi isterinya dan membangun bukit-bukit pengorbanan.
Konsekuensi dar perbuatan Salomo yang menduakan TUHAN dengan melakukan praktik penyembahan berhala, tidak mengikuti perintah dan ketetapan TUHAN dinyatakan dalam ayat berikut:
Ay.11 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Salomo: “Oleh karena begitu kelakuanmu, yakni engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari padamu dan akan memberikannya kepada hambamu
Ay.12 Hanya, pada waktu hidupmu ini Aku belum mau melakukannya oleh karena Daud, i ayahmu; dari tangan anakmulah Aku akan mengoyakkannya.
Ay.13 Namun demikian, kerajaan itu tidak seluruhnya akan Kukoyakkan dari padanya, satu suku j akan Kuberikan kepada anakmu oleh karena k hamba-Ku Daud dan oleh karena Yerusalem yang telah Kupilih. l ”
TUHAN menghukum Salomo dan memecah kerajaan yang telah dipersatukan oleh Daud dan hanya meninggalkan bagian kecil saja yang masih dikuasai oleh kerajaan Daud. Itu pun karena ikatan janji TUHAN kepada Daud. Selain itu, TUHAN juga memakai beberapa pemberontak untuk menghukum Salomo {ditulis dalam ay 14-25}. Tindakan Allah pada Salomo menunjukkan keadilan-Nya dan TUHAN tidak akan membiarkan diri-Nya dipermainkan oleh manusia. Meskipun kita tahu TUHAN sangat mengasihi Salomo.
Salomo tidak memakai hikmat yang TUHAN berikan kepadanya, tetapi ia menggunakan hikmat dunia yang nantinya akan menghancurkannya sendiri. Salomo menikahi 700 isteri dari kaum bangsawan dan 300 gundik. Mungkin hanya sebahagian saja isteri-isterinya yang dia cintai {ay 1-3}, mungkin juga isteri-isterinya itu dinikahinya karena alasan politik. Demi memelihara perdamaian dengan negara lain. Seorang raja boleh menikahi ratu atau putri raja dari negara lain untuk berbagai kepentingan. Itu hal yang biasa dilakukan oleh raja-raja pada masa itu. Sikap itu adalah hikmat dunia yang populer. Namun hikmat dunia seperti itu menuntut harga yang mahal yang harus dibayar oleh Salomo sendiri. TUHAN sudah mengingatkan dalam Ulangan 17:17 bahwa, “Menyembah allah (ilah) dari bangsa lain merupakan pelanggaran terhadap firman TUHAN. Dengan menyembah ilah dari bangsa lain berarti Salomo mengorbankan imannya demi kepuasan lahiriahnya semata-mata.
Apa pelajaran rohani yang kita perolehi dari kisah Salomo ini?
Pada saat ini banyak orang yang bersedia mengorbankan dan meninggalkan imannya demi kebutuhan hidupnya, demi keinginan pemuasan hawa nafsunya semata. Oleh itu, anak-anak TUHAN harus berhati-hati dan waspada. Hikmat dunia selalu menawarkan berbagai bentuk “tawaran” yang bertujuan untuk memuaskan nafsu, contohnya: menjadi kaya dengan cara yang jahat, kepuasan seks, ingin dihormati dan ingin berkuasa sehingga kita kehilangan kekudusan dan kehilangan berkat TUHAN.
“Tawaran dunia ini” terlihat manis, indah, dan memberikan kenyamanan. Tetapi ingatlah, tawaran dunia yang hanya sesaat dinikmati ini akan membawa pemisah dari kasih, perlindungan, dan penyertaan TUHAN. Jadi jangan membiarkan diri anda tertawan dengan cinta akan Pria/Wanita yang tidak seiman, yang nantinya mereka dapat memisahkan anda dari TUHAN. Jangan mau ditawan hanya karena uang, harta, posisi/jabatan jika harus ditukar dengan iman. Karena semuanya itu dapat habis dan berakhir. Ingatlah, iman kepada TUHAN membawa anda pada keselamatan kekal. Tetaplah beriman dengan sungguh-sungguh, jangan menduakan TUHAN dan juga yang meninggalkan TUHAN.
Renungan: Berani menolak nikmat duniawi itu artinya kita memiliki hikmat dari Allah. Akibat dari menundukkan diri sepenuhnya kepada Allah, membuat kita melihat kebaikan TUHAN sepanjang masa hidup kita.
Amin🙏🙏🙏
Salam Sihat “Gereja Sihat Bertumbuh Sihat” 🙏🙏🙏
BY FD